Perpustakaan BBPMP Provinsi Jawa Barat - NPP 3217084A1000002

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Rumah Kaca
Penanda Bagikan

Buku

Rumah Kaca

Pramoedya Ananta Toer - Nama Orang;

Rumah Kaca (1988) adalah buku terakhir dari tetralogi Buru. Pada bagian ini diambil sudut pandang yang sama sekali tidak terduga dari tiga cerita sebelumnya. Jika kita masih ingat kisah menegangkan di akhir cerita Jejak Langkah; setelah terjadi peristiwa penembakan Robert Suurhof gembong preman De Zweep yang kerap mengganggu aktivitas politik Minke yang ternyata dilakukan atas rencana istrinya sendiri--Prinses van Kasurita dari Maluku yang digambarkan sebagai perempuan yang sangat pemberani--tanpa sepengetahuan Minke itu taklain hanyalah sebuah rencana di balik rencana seorang petinggi polisi Belanda dari Ambon, Pangemanann dengan dua n, untuk menjebak Minke. Rumah Kaca ini dikisahkan ditulis sendiri oleh Pangemanann sebagai sebuah proyek (studi) pribadi tentang perkembangan pemberontakan pribumi. Memang Pangemanann-lah (seorang pribumi, di dalam cerita) yang ditugasi pemerintah konolonial untuk mulai melacak akar-akar pemikiran pemberontakan pribumi yang dalam pengamatannya bermuara pada aktivitas Minke--dengan segala kegiatannya; penerbitan koran, partai, majalah, lembaga bantuan hukum, dsb. Maka, dibuatlah rencana jahat untuk membungkam semua kegiatannya dengan menjebak Minke ke dalam sebuah konspirasi busuk. Minke harus berbuat salah. Lalu dia harus dihukum. Tapi, ternyata sangat tidak mudah, Minke sebagai seorang cendekia pribumi, sadar benar untuk mempelajari hukum Belanda. Maka, rencana busuk Pangemann ditujukan kepada istrinya. Pangemanann dengan sangat telaten mempelajari sifat dan informasi tentang Prinses van Kasurita, dengan kesimpulan; Prinses akan cukup berani untuk membunuh seseorang demi keselamatan suaminya. Rencana itu mulai dihembuskan lewat desas-desus bahwa Robert Suurhof akan segera menghabisi Minke. Dan, terjadilah apa yang direncanakan Prinses untuk menembak gembong preman itu di tengah keramaian pasar, agar mudah menghilangkan jejak di tengah keributan yang akan terjadi, juga rencana ini dibantu teman-teman baik Minke, tanpa sepengetahuan Minke. Padahal itulah rencana besar Pangemanann untuk menjebak Minke, sebab semua barang bukti akan menjurus pada satu-satunya senjata api yang resmi dimiliki Minke. Penembakan pun terjadi, sedikit di luar perhitungan, peristiwa itu terjadi ketika Pangemanann (yang menyamar sebagai seorang penulis cerita Si Pitung) justru sedang bersantap dengan Minke. (Ini bisa mengurangi tuduhan langsung bahwa Minke-lah yang menembak Suurhof, sebab Pangemanann-lah saksi yang menyertainya ketika peristiwa itu terjadi). Namun, tak aral tanggung, rencana tuduhan pembunuhan pun langsung dialamat kepada Minke. Ia dijemput oleh satu kompi (ini sangat berlebihan) polisi Belanda yang memang sudah dipersiapkan sebelumnya. Kali ini yang menjemput Minke adalah Pangemanann sendiri (sebagai seorang petinggi polisi Belanda). Cerita berakhir dan mengambang (dalam Jejak Langkah) tentang mau dibawa ke mana Minke yang ditangkap tanpa kesempatan membela diri. Ternyata Minke (dalam Rumah Kaca), atas titah Gubernur Jendral Hindia-Belanda, diangsingkan ke pulau terpencil di Maluku Utara dan semua kegiatannya dibekukan oleh pemerintah kolonial--termasuk semua aset dan hasil jerih payahnya (tabungan uang) tanpa sepengetahuannya. Gubernur Jendral Hindia-Belanda pun berganti. Minke telah menjalani 5 tahun hukuman pembuangan. Siksaan yang takterkira bagi seorang aktivis yang giat, mendekam dengan gerak yang dibatasi pemerintah kolonial. Tanpa korespondensi, tanpa komunikasi. Setelah 5 tahun di pengasingan, akhirnya Minke dikirim pulang. Namun, pulang hanya menyisakan kekecewaan yang semakin menyakitkan dari apa yang telah ditinggalkannya. Minke menelan kekecewaan menjadi sakit-sakitan di tengah kesengsaraan. Dan, jatuh meninggal karena sakit yang taktertolong (dokter di bawah ancaman tangan-tangan kolonial untuk tidak mengobati pasiennya).

Dan, hanya satu kalimat dari seorang sopir taksi yang menyebutkan Minke dengan nama lengkapnya: "Kurang terang Tuan T.A.S." (hlm. 545). Ketika Tirto Adhi Soerjo menanyakan sebuah desa di tengah sawah kampung halamannya. Rumah Kaca adalah arsip Pangemanann yang bercerita dengan sendirinya mengungkap sesiapa tokoh-tokoh yang disebut-sebut dalam tiga cerita sebelumnya (Marko adalah benar Mas Marco Kartodikromo yang kemudian menulis cerita Student Hidjo, Tjipto adalah Tjipto Mangun Kusumo, Mas Tjokro adalah Tjokro Aminoto, Kommers adalah H.F.R. Kommers yang kemudian menulis cerita antikolonial Nji Paina, Jean Marais adalah Jean Le Boucq veteran perang yang menjadi pelukis "Bunga Akhir Jaman" yang taklain adalah Annelies Mellema, Maysaroh alias May Le Boucq penyanyi Prancis kenamaan pada masanya, Rintje de Roo alias Fientje de Feniks pelacur kenamaan pada masanya yang dibunuh pelanggan Eropanya, Tuan Brinkman, 1912, ...) Di Rumah Kaca pula cerita 5 tahun yang berselang atas pembuangan T.A.S. dibeberkan...


Ketersediaan
#
Kampus Padalarang 808,83
P10073S
Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada 2021-11-25)
#
Kampus Padalarang 808,83
P10074S
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
Roman
No. Panggil
808,83
Penerbit
Jakarta : Lentera Dipantara., 2006
Deskripsi Fisik
x, 646 hlm. : 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9789799731265
Klasifikasi
808,83
Tipe Isi
text
Tipe Media
other
Tipe Pembawa
unspecified
Edisi
Cet 5
Subjek
sastra
Fiksi
Sejarah
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan BBPMP Provinsi Jawa Barat - NPP 3217084A1000002
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Situs ini dibuat untuk menyediakan informasi praktis, terkini, dan lengkap mengenai koleksi perpustakaan kami kepada semua pengunjung, di mana pun dan kapan pun Anda membutuhkannya. Jelajahi situs ini untuk berinteraksi dan temukan layanan perpustakaan kami yang menggunakan aplikasi "SLiMS". Kami berkomitmen untuk terus berinovasi, meningkatkan budaya literasi, dan memberikan layanan yang berkualitas kepada Anda. Silakan eksplorasi situs ini dan temukan dunia pengetahuan yang lebih mudah diakses!

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?