Image of Cerita Dari Digul
Penanda Bagikan

Buku

Cerita Dari Digul

Cerita dari Digul merupakan kumpulan tulisan karya para eks-Digulis. Mereka pernah dibuang sebagai tahanan politik semasa Pemerintahan Kolonial Hindia-Belanda. Berbagai cerita itu, yang sungguh-sungguh terjadi, mengisahkan suka-duka mereka dalam mempertahankan hidup di tanah buangan Digul, Papua Barat. Getir dan mengharukan. Karya-karya tersebut yang dikumpulkan dan disunting oleh Pramoedya Ananta Toer, layak dicatat sebagai dokumen sejarah sastra dan bahasa Indonesia. Dua karya "Antara Hidup dan Mati atau Buron dari Boven Digul", dan "Minggat dari Digul", menggambarkan perjuangan pengarang untuk menggunakan bahasa Melayu, yang bukan bahasa ibu mereka. Selain itu, "Pandu Anak Buangan" boleh jadi merupakan satu-satunya karya sastra Indonesia bertema psikologi hingga 1945. Sebagai kumpulan cerita, buku ini bukan saja nikmat dibaca tapi juga memberi kita bahan renungan tentang makna kemerdekaan hidup sebagai manusia dan bangsa

Ketersediaan
#
Kampus Padalarang 808.83 ANA c
P10150S
Tersedia
#
Kampus Padalarang 808.83 ANA c
P10151S
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
808.83 ANA c
Penerbit
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.,
Deskripsi Fisik
xxiv + 320hlm,; 14x21cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-6208-98-9
Klasifikasi
808.83
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar
1 komentar yang tersedia
Erick R. pada 2024-01-31 10:34:26 tulis
Bbuku ini mengisahkan perjalanan hidup di kamp tawanan Digul pada masa lalu. Melalui mata tokoh utama, pembaca diajak merasakan pahit getirnya perjuangan, kehilangan, dan harapan yang hidup di tengah ketidakadilan. Dengan sentuhan empati penulis, buku ini berhasil menghadirkan kisah yang tak terlupakan, menyelipkan keping-keping kehidupan manusia dalam ketidakpastian. Sebuah perjalanan yang patut diikuti, mengajak kita merenung tentang kekuatan semangat manusia dalam menghadapi cobaan.
Anda harus masuk sebelum memberikan komentar